Auliya R.R
Karakteristik Kawasan Pecinan Lasem Kabupaten Rembang
Karakteristik Kawasan Pecinan Lasem Kabupaten Rembang
Kawasan Pecinan Lasem merupakan salah satu kawasan yang turut berperan dalam menciptakan identitas kota Lasem. Kawasan Pecinan Lasem merupakan sebuah kawasan yang cukup unik karena selain memiliki potensi fisik ruang kawasan dan artefak rumah tinggal, juga memiliki potensi sosial budaya yang melatarbelakangi bentukan fisiknya. Kota Lasem merupakan sebuah kota kecamatan di Kabupaten Rembang Jawa Tengah yang menyimpan banyak warisan kebudayaan.

Karakter Fisik Kawasan Pecinan Lasem
Menurut Jackson (1975), ada tiga karakteristik pecinan di Asia Tenggara. Pertama, adalah batas-batas daerahnya yang jelas yakni di pusat kota dengan karakter yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya. Selain itu pecinan memiliki kepadatan penduduk tertinggi dibandingkan dengan daerah lain di kota yang sama; kedua, terdiri atas kelompok penduduk Tionghoa yang sangat solid dan tidak ada etnis lain yang tinggal di dalamnya. Hampir semua pecinan di Asia Tenggara memiliki pola jalan grid yang teratur dan garis bangunan ruko yang menerus; ketiga, merupakan bagian kota yang mana pola hidup dan bermukim terfokus pada tradisi masyarakat Tionghoa sehingga menjadi dunia tersendiri di kota.
Berikut adalah beberapa karakter fisik Kawasan Pecinan Lasem yaitu:
1. Struktur Ruang Kawasan Pecinan Lasem

Pola struktur ruang Lasem merupakan perpaduan antara pola jalan yang grid dengan pola kota yang linier. Dimana pola struktur ruang ini membentuk pola permukiman yang berbentuk gurita/bintang, pola-pola kawasan tersebut dipengaruhi oleh kondisi topografi yang secara umum relatif datar dan didukung dengan kondisi jalan penghubung antara kawasan pusat kota dengan kawasan luar yang jumlahnya lebih dari satu jalur. Selain itu dengan adanya jalur jalan utama (jalan pantura) berperan sebagai simpul utama pengerak perekonomian di Lasem, khususnya aktivitas perdagangan dan jasa di sekitar Jalan Sultan Agung dan Jalan Untung Suropati yang merupakan pusat CBD (Central Business District) bagi daerah hinterland lainnya (Kurniati, 2016).
2. Pola Permukiman Kawasan Pecinan Lasem

Pola permukiman di Kawasan Pecinan Lasem, terjadi karena massa bangunan berhubungan satu dengan lainnya membentuk blok bangunan. Antara blok bangunan satu dengan lainnya dipisahkan oleh jalan berpola grid. Ketinggian bangunan di pecinan Lasem ini relatif rendah dan hampir mempunyai ketinggian sama antara satu dengan yang lainnya, perkecualian di beberapa bangunan umum dan peribadatan mempunyai massa yang lebih tinggi dan menonjol.
3. Tipologi Bangunan di Pecinan Lasem

Tipe bangunan di Kawasan Pecinan Lasem terdiri dari: 1) Tipe Rumah Tinggal, selain memiliki fungsi sebagai rumah tinggal, tipe ini juga difungsikan untuk berdagang (showroom batik), untuk homestay, dan untuk café. Lokasi tipe ini menyebar merata di lima desa yang merupakan kawasan pecinan. Rumah-rumah tersebut rata-rata hanya satu lantai. 2) Tipe Rumah Toko, masyarakat Lasem yang tinggal di tipe rumah ini sebagian besar merupakan masyarakat yang memiliki aktivitas berdagang. Arsitektur khas Cina Lasem merupakan perpaduan antara arsitektur Cina Selatan (tempat asal sebagian besar orang Cina yang ada di Lasem), arsitektur Jawa (Pesisiran), dan pengaruh arsitektur Kolonial Belanda, yang mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.
Itulah sekilas mengenai Kawasan Pecinan Kuno Lasem yang menjadi salah satu destinasi wisata. Jika Anda mengunjungi Rembang, hendaknya mengunjungi Lasem.
Kami melayani Jasa Desain dan Konstruksi untuk proyek Arsitektur, Interior dan Furniture secara offline maupun online untuk seluruh Kota di Indonesia.
Untuk info pemesanan dan konsultasi desain silakan hubungi kami:
Telephone : 021 5083 5525
Call/WA : 082190007017 / 081282868677
LinkedIn : Studio7 Design and Build
Instagram : studio7.co.id
Email : info@studio7.co.id