Auliya R.R
Revitalisasi Ruang Publik Tepian Air Perkotaan
Revitalisasi Ruang Publik Tepian Air Perkotaan

Dalam perkembangannya, kawasan kota tepian air mengalami pasang surut. Pada saat peran angkutan air digeser oleh angkutan darat maka kawasan tepian pantai yang pada mulanya merupakan lokasi pusat kegiatan perkotaan mengalami pergeseran orientasi ke kawasan daratan. Hal ini menyebabkan kawasan tepian pantai menjadi daerah yang kurang terpelihara, bahkan dengan adanya perkembangan kota di kawasan daratan yang pesat menjadikan kawasan pantai sebagai daerah ‘belakang’ dan sebagai tempat pembuangan berbagai jenis limbah.
Namun, pada tahap perkembangan berikutnya karena lahan perkotaan untuk memenuhi kebutuhan kegiatan perkotaan semakin terbatas, tumbuhlah perhatian untuk kembali ke kawasan tepian air perkotaan yang sudah sarat dengan berbagai masalah degradasi lingkungan baik secara ekologis, keruangan maupun visual. Fenomena ini melatarbelakangi tema kajian makalah ini dengan mengangkat topik revitalisasi ruang publik tepian air. Suatu langkah perencanaan yang sangat dibutuhkan saat ini adalah memunculkan kembali suatu paradigma tata ruang nasional yang berbasis kepulauan. Ruang publik yang berada di kawasan tepian kota-kota air merupakan suatu embrio perancangan yang berfungsi sebagai generator atau kutub magnet bagi keberlanjutan suatu sistem tatanan ruang berbasis kepulauan.
Berdasarkan pada paradigma perancangan, tata ruang berbasis kepulauan ‘archipelascape’, maka model penataan ruang publik tepian air perkotaan yang diusulkan disini lebih diarahkan pada pemrograman spasial dan kegiatan yang mendukung sistem jejaring lintas pulau (trans-islands network) serta dalam sistem keterkaitan hulu-hilir perkotaan setempat (urban ecoscape linkage). Sehingga, apapun kegiatan yang melingkupi serta yang akan dikembangkan dalam ruang publik tepian air perkotaan harus ditempatkan pada posisi dan sistem tersebut secara tepat.
Model ruang publik yang dirancang disesuaikan dengan model rancangan kota yang akan dikembangkan dalam sistem jejaring lintas pulau. Demikian pula dengan rancangan ekologis perkotaannya disesuaikan dengan karakteristik sistem hulu-hilir perkotaannya. Termasuk juga dalam mengembangkan keterkaitan visual serta mengekspresikan citra kawasan tepian air perkotaan dapat dilakukan penataan koridor dan bentang pemandangan yang menghubungkan kawasan tepian air dengan kawasan-kawasan perkotaan yang lain dengan mengatur tata letak bangunan, jaringan dan akses pemandangan (‘view access and network’) serta garis langit (‘skyline’) yang memungkinkan terciptanya garis pemandangan visual yang menerus.
Hal lain yang harus dilakukan dalam penataan ruang publik tepian air perkotaan adalah upaya pelestarian dan konservasi bangunan dan infrastruktur kawasan peninggalan kota lama yang mendukung citra historis dan konteks lokal kawasan.
Beberapa kegiatan pemanfaatan kawasan tepian air perkotaan dapat berupa pembangunan kawasan bisnis dan komersial (‘central business district’), ‘marine residential area’, ‘festival market’, perluasan dermaga dan bentuk-bentuk pemanfaatan kembali kawasan dan bangunan lama dalam kemasan baru. Konsep ’hybrid’ dapat diterapkan dalam menyusun program rancangan ruang secara lintas fungsi (trans programming’) untuk menghadapi tuntutan keberagaman dan fleksibilitas pilihan-pilihan kegiatan yang ditawarkan bagi masyarakat perkotaan yang semakin kompleks dengan tuntutan efisiensi tnggi.
Kami melayani Jasa Desain dan Konstruksi untuk proyek Arsitektur, Interior dan Furniture secara offline maupun online untuk seluruh Kota di Indonesia.
Untuk info pemesanan dan konsultasi desain silakan hubungi kami:
Telephone : 021 5083 5525
Call/WA : 082190007017 / 081282868677
LinkedIn : Studio7 Design and Build
Instagram : studio7.co.id
Email : info@studio7.co.id