Mengulik Indikator Kota Layak Huni
top of page
Search
  • Writer's pictureAuliya R.R

Mengulik Indikator Kota Layak Huni

Mengulik Indikator Kota Layak Huni

kompas.com

Dilansir dari Bappenas pada tahun 2017, pada tahun 1961 hanya terdapat sekitar 14,8% penduduk yang tinggal di wilayah perkotaan. Terjadi kenaikan sebesar 38,8% dari tahun 1961 menuju tahun 2015 yang dilansir ada sebanyak 53,6% penduduk yang tinggal di wilayah perkotaan. Arus urbanisasi ini akan terus meningkat hingga tahun 2035, yang diprediksi ada sekitar 66,6% penduduk akan tinggal di wilayah perkotaan. Hal ini memicu pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas kotanya agar dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakatnya.


Indikator Kota Layak Huni

Ikatan Ahli Perencana (IAP) menafsirkan terminologi kota layak huni sebagai istilah yang menggambarkan sebuah lingkungan dan suasana kota yang nyaman sebagai tempat tinggal dan sebagai tempat untuk beraktivitas yang dilihat dari berbagai aspek baik aspek fisik (fasilitas perkotaan, prasarana, tata ruang, dan lainnya) maupun aspek non fisik (hubungan sosial, aktivitas ekonomi, dan lainnya).

  1. Sebuah kota layak huni dapat dikatakan sebagai kota ideal berdasarkan indikator-indikator yang diberikan, yakni:

  2. Ketersediaan kebutuhan dasar (perumahan yang layak, air bersih, jaringan listrik, sanitasi, ketercukupan pangan, dan lainnya)

  3. Ketersediaan fasilitas umum dan fasilitas sosial (transportasi umum, taman, fasilitas kesehatan, dan lainnya)

  4. Ketersediaan ruang publik sebagai wadah untuk berinteraksi antar komunitas

  5. Keamanan dan keselamatan

  6. Kualitas lingkungan

  7. Dukungan fungsi ekonomi, sosial, dan budaya kota

  8. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan

Indonesian Most Livable City Index

Most Livable City Index (MLCI) 2017 merupakan sebuah penelitian terkait kota layak huni yang dikeluarkan oleh IAP mencakup 26 kota yang tersebar di 19 provinsi di Indonesia. Penelitian terkait MLCI dilakukan oleh IAP pertama kali pada tahun 2009 dan terus berulang dalam periode 3 tahun sekali dengan jumlah kota yang terus bertambah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan seberapa nyaman sebuah kota untuk dihuni dan ditinggali oleh masyarakat yang menetap di kota tersebut.


Hasil rata-rata indeks nasional pada tahun 2017 adalah sebesar 62, menurun apabila dibandingkan dengan hasil survei yang dilakukan pada tahun 2014 yakni sebesar 63. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih banyak warga kota yang merasa tidak nyaman untuk tinggal di kotanya. Sedikit ironi, mengingat hampir sebagian besar penduduk di Indonesia tinggal di wilayah perkotaan namun mereka merasa tidak nyaman dengan kota yang ditinggalinya.



Kami melayani Jasa Desain dan Konstruksi untuk proyek Arsitektur, Interior dan Furniture secara offline maupun online untuk seluruh Kota di Indonesia.

Untuk info pemesanan dan konsultasi desain silakan hubungi kami:

Telephone : 021 5083 5525

Call/WA : 082190007017 / 081282868677

LinkedIn : Studio7 Design and Build

Instagram : studio7.co.id

Email : info@studio7.co.id


0 comments
  • TikTok
  • Whatsapp
  • LinkedIn
  • Instagram
  • Twitter
  • Facebook
bottom of page